Selasa, 23 Februari 2010

Kanker Serviks

Kanker serviks/kanker leher rahim merupakan kanker peringkat pertama terbanyak dari seluruh kejadian kanker di Indonesia. Kanker ini menyerang serviks, yaitu organ kewanitaan yang terletak antara lubang senggama dan uterus/rahim.
Penyebab Penyakit ini belum diketahui secara pasti, tetapi 95 % kasus diawali oleh infeksi HPV (human Papiloma Virus) dimana sel leher rahim yang sehat bila terinfeksi oleh HPV dan tidak terobati dengan baik/tuntas, maka sel tersebut akan berkembang menjadi sel pra kanker.
Siapa Saja Yang Bisa Terkena Penyakit Ini?
Faktor resiko terbanyak terjadi pada:
  • Menikah/aktif melakukan hubungan sexual sejak usia muda (<>
  • Pelaku hubungan sex berganti-ganti pasangan
  • Riwayat infeksi berulang di daerah kelamin atau radang panggul
  • Wanita yang sering melahirkan
  • Wanita perokok memiliki resiko 2x lebih besar

Bagaimana Penularannya?

HPV masuk/menginfeksi manusia lewat:

  • Kontak langsung (hubungan sexual)
  • Kontak tidak langsung

Apa Tanda/Gejalanya?

Pada tahap dini/pra kanker, seringtidak ada keluhan atau gejala apapun. Tahap selanjutnya akan ditemukan gejala-gejala seperti:

  • perdarahan usai senggama
  • perdarahan di luar siklus haid
  • perdarahan sesudah menopause
  • Keputihan terus menerus dan berbau
  • Nyeri di daerah panggul

Bagaimana cara mendeteksi ada/tidaknya kanker serviks?

Cara mendeteksi yang paling dianjurkan adalah lewat pap smear, yaitu tes pendahuluan untuk melihat perubahan sel-sel di serviks. Caranya dengan pengambilan sapuan lendir menggunakan spatula (semacam sikat halus) dan dioles ke kaca obyek untuk kemudian diuji secara mikroskopis oleh ahli sitologi.

Pap smear sebaiknya dilakukan minimal 1 tahun sekali pada semua wanita yang sudah aktif berhubungan sexual.

Persiapan sebelum Pap Smear

  • saat pengambilan hapusan lendir, usahakan otot vagina dalam keadaan rileks
  • lakukan puasa senggama 48 jam sebelum tes
  • waktu terbaik adalah 3-7 hari setelah hari haid terakhir
  • tidak menggunakan pembasuh/sabun antiseptik di vagina selama 72 jam sebelum tes

(dari berbagai sumber)